
Musi Rawas, 08 Mei 2025 — Menyikapi kerusuhan yang terjadi di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Lubuklinggau menyampaikan keprihatinan dan mengecam keras lemahnya pengelolaan sistem keamanan di dalam lembaga pemasyarakatan.
Afra Pranata, selaku Sekretaris PC PMII Lubuklinggau, menilai bahwa insiden ini merupakan akumulasi dari persoalan klasik yang tak kunjung dibenahi oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (KemenImiPas), khususnya Dirjen Pemasyarakatan.
“Kerusuhan demi kerusuhan, mulai dari kasus pesta miras hingga penyelundupan alat komunikasi dan narkotika di dalam lapas, memperlihatkan bahwa sistem pembinaan dan keamanan yang berlaku hari ini sudah gagal menjalankan fungsinya secara ideal,” tegas Afra.
PMII Lubuklinggau mendukung penuh pernyataan Anggota DPR RI Komisi XIII, H. SN. Prana Putra Sohe, yang mendesak Menteri ImiPas segera membentuk Tim Investigasi Independen. Afra menekankan pentingnya keterlibatan elemen sipil dan akademisi dalam investigasi tersebut agar hasilnya objektif dan berdampak nyata terhadap pembenahan sistemik.
“Sudah saatnya pemerintah menyadari bahwa Lapas bukan hanya tempat menghukum, tetapi tempat membina. Ketika sistem keamanannya rusak, dan pembinaan hanya formalitas, maka jangan heran jika Lapas justru menjadi ladang subur bagi penyimpangan,” tambahnya.
PC PMII Lubuklinggau juga menyoroti dugaan adanya praktik suap antar oknum petugas dan warga binaan yang memperparah kondisi internal lapas. Mereka menilai ini adalah bentuk dari krisis integritas yang perlu ditindak tegas, bukan hanya ditoleransi.
Sebagai bentuk kepedulian, PC PMII Lubuklinggau siap bersinergi dengan pihak terkait untuk ikut mengawal proses investigasi dan advokasi terhadap pembenahan sistem pemasyarakatan, khususnya di wilayah Sumatera Selatan. (*)