Iklan

Iklan

Potret Sekolah Kayu di Musi Rawas dan Tanda Tanya Pembangunan Sekolah Baru

Kaliber38 News
, June 28, 2025 WIB Last Updated 2025-06-29T03:53:46Z


Musi Rawas, 29 Juni 2025 - Di tengah geliat pembangunan infrastruktur yang gencar di berbagai daerah, potret sebuah Sekolah Dasar di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, menjadi cermin keprihatinan kita bersama. Sekolah Dasar Negeri 4 Kaumening yang terletak di Desa Panai Raya, Kecamatan Muara Lakitan, berdiri sejak tahun 2014. Hingga kini, gedung sekolah tersebut masih berupa bangunan kayu sederhana, dengan atap seng berkarat dan dinding kayu yang mulai lapuk dimakan usia. Tidak ada lantai keramik dan tidak ada perpustakaan, bahkan akses dasar pun sangat terbatas.


Fasilitas yang minim itu diperparah dengan kondisi jalan menuju sekolah yang rusak parah. Ketika musim hujan datang, jalanan berubah menjadi lumpur tebal yang menyulitkan guru maupun siswa untuk sampai ke sekolah. Akses yang buruk ini secara langsung menghambat semangat dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar.


Namun semangat para guru dan siswa tidak pernah pudar. Di balik keterbatasan itu, masih tumbuh bara semangat untuk belajar dan mengajar. Mereka tidak menyerah pada keadaan. Setiap hari mereka menjemput mimpi dengan langkah yang mungkin tertatih, tapi tak henti berharap akan perubahan.


Ironisnya, di tengah kondisi tersebut, pemerintah Kabupaten Musi Rawas justru merencanakan pembangunan Sekolah Rakyat di Kecamatan Muara Beliti Baru wilayah yang secara infrastruktur dan akses pendidikan jauh lebih memadai. Tentu ini menimbulkan pertanyaan besar "apakah ini langkah yang bijak?" "Apakah tidak sebaiknya memprioritaskan perbaikan sekolah-sekolah yang sudah ada, terutama yang benar-benar membutuhkan perhatian?", tutur Kamil. 


Sebagaimana dikatakan oleh Kamil Kader PMII Kota LUBUKLINGGAU “Lebih baik membenahi sekolah yang ada terlebih dahulu, sebagai bentuk pemerataan terhadap pendidikan. Nanti, setelah semua merata, baru kita bisa membangun sekolah baru.” Pemerataan pendidikan bukanlah sebatas membangun gedung baru, melainkan memastikan bahwa setiap anak di pelosok desa pun mendapatkan hak yang sama untuk belajar di ruang kelas yang aman, nyaman dan layak.


Keadilan sosial dalam dunia pendidikan seharusnya menjadi pedoman utama dalam setiap kebijakan. Jangan sampai kita hanya fokus pada pembangunan yang tampak indah di permukaan, tetapi melupakan suara lirih dari sekolah-sekolah di pinggiran yang terus berjuang dalam senyap.


Sudah saatnya pemerintah daerah melihat dan mendengar dengan lebih jujur dan adil. Pendidikan bukan hanya tentang gedung megah, melainkan tentang kesetaraan kesempatan. (Afra Pranata)

Komentar

Tampilkan

  • Potret Sekolah Kayu di Musi Rawas dan Tanda Tanya Pembangunan Sekolah Baru
  • 0

Terkini Lainnya