Kantor Desa Putat , Kecamatan Sedong, Cirebon/Dok. Media Kaliber38new.com
CIREBON, Kaliber38new.com– Sekdes desa Putat, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat di Diduga telah menyewakan Tanah Bengkok milik Rekanya seama Perangkat Desa kepada Bos Tebu yang diduga hasil uang sewa tanah separuh masuk kantong pribadi Sekdes
Berdasarkan inforasmi yang di dapat media bahwasanya sekdes desa Putat telah menyewakan tanah bengkok milik perangkat desa lainya kepada Bos Tebu.
Salah satu Warga Putat yang enggan di sebutkan namanya dirinya mengatakan,bahwasanya sekdes desa Putat telah menyewakan tanah Bengkok Desa ke Bos Tebu Mas dan itu hampir 100 juta lebih hasil penyewaanya.
Dan yang saya ketahui itu di sewa 2 tahun namun laporan kepada perangkat desa laiya cuma satu tahun Mas dan uang yang 1 tahunya itu masuk kantong pribadi Sekdes ucap salah satu warga Putat yang enggan di korankan namanya.
Kami pun mencoba menelusuri kebenaran adanya berita sewa menyewa tanah milik Warga kami mencoba mencari nomer WA Kadus Ahmad kepada rekan – rekan di lapangan dan akhirnya mendapatkan nomernya tidak selang lama kami langsung WA Kadus Ahmad.
Saat Kami mencoba WA Kadus Ahmad untuk memninta konfirmasi kebenaran berita tersebut dirinya langsung merespon dan mengatakan kepada media ,Maaf Pa bukan tanpa sepengetahuan yg punya tanah, salah paham masalah kontrak Pa, sepengetahuan saya cuman itu tapi udah beres tahun ini abis kontrak maksudnya temen temen mau memperpanjang kontrak, itu setau saya Pa
Ahmad menambahkan bahwasanya itu salah paham Pa.
Wartawan media ini pernah menelusuri keterkaitan perilaku Sekdes yang diduga “suka membuat masalah” dan kewenangan pimpinan tertinggi didesa yang terkesan seperti membiarkan, pada Sabtu, 4 Juli 2025 diwilayah sekitaran kantor desa putat. didapati informasi dari seorang warga yang belum bisa dituliskan disini namanya, warga putat ini mengaku kalau dirinya juga masih saudaranya kepala desa (kuwu) ramin. Bahkan pernah menjadi tim sukses pemenangan pemilihannya pada pemilihan calon kepala desa (pilwu) putat periode 2019 lalu.
Namun karena sesuatu hal, dirinya terpaksa menjauh. “saya, dan ulis (sekdes), serta kuwu (kades) ramin itu masih bersaudara. dari yang saya tau, buntut dari semua masalah yang ada dan terjadi didesa putat ya itu-itu aja orangnya. nih kuwu/kades, dari setiap periodenya. Selalu, jika 3 tahun menjelang masa jabatannya berakhir. kuwu/kades disini seperti orang yang terkena “sihir”, dari mulai malas datang ke kantor desa hingga sampai menyerahkan pekerjaan. siapapun itu yang jadi kuwunya (kadesnya), ini kelihatan seperti mitos tapi fakta adanya”, ujar warga putat ini.
Kami tidak tertarik pada masalah mistis / gaib itu kami tetap mencoba menulusuri berita tentang sewa menyewa tanah bengkok tersebut dan Sampai berita ini di turunka belum ada tanggapan resmi dari yang bersangkutan maupun korban.(Rio)
