Iklan

Iklan

PMII Lubuklinggau Tegaskan Sikap: Pesantren Bukan Bahan Lelucon, Desak Trans7 Minta Maaf Secara Terbuka

Kaliber38 News
, October 13, 2025 WIB Last Updated 2025-10-14T05:10:59Z



Lubuklinggau, 14 Oktober 2025 — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lubuklinggau menyatakan sikap tegas terhadap tayangan program Xpose Uncensored di stasiun televisi Trans7 yang dinilai telah melecehkan nilai-nilai luhur pesantren. Tayangan tersebut menuai kecaman luas karena dianggap menjadikan pesantren sebagai bahan candaan yang tidak pantas dan tidak beretika.


Sekretaris PMII Cabang Lubuklinggau, Afra Pranata menegaskan bahwa pesantren adalah pusat peradaban Islam yang berperan penting dalam membentuk karakter, moral dan intelektual bangsa. “Kami menilai tayangan tersebut tidak hanya melukai perasaan para santri dan kiai, tetapi juga mencederai nilai-nilai luhur pendidikan Islam yang telah dijaga turun-temurun di bumi Nusantara,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (14/10).


PMII Lubuklinggau menilai bahwa Trans7 telah kehilangan arah fungsi penyiaran yang seharusnya mengedukasi masyarakat, bukan menjatuhkan atau mempermainkan lembaga keagamaan. “Kami mendesak Trans7 untuk segera menarik tayangan tersebut, meminta maaf secara terbuka kepada seluruh santri dan masyarakat pesantren di Indonesia, serta melakukan evaluasi internal terhadap tim produksi program Xpose Uncensored,” tegasnya.


Selain itu, PMII Lubuklinggau juga mendorong Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menindak tegas pelanggaran etika penyiaran yang dilakukan oleh stasiun televisi tersebut. “KPI harus hadir sebagai penjaga moralitas media. Tayangan yang menyinggung lembaga pendidikan Islam tidak hanya tidak pantas, tetapi berpotensi menimbulkan keresahan publik dan memperkeruh suasana sosial,” tambahnya.


PMII Lubuklinggau juga mengingatkan seluruh media massa agar kembali kepada fungsi dasarnya: mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan merendahkan. “Pesantren adalah benteng moral bangsa, tempat lahirnya pemimpin, cendekiawan dan pejuang yang berakhlak. Tidak sepantasnya dijadikan bahan olok-olok,” ujar pernyataan resmi tersebut.


Menutup pernyataannya, PMII Lubuklinggau menyerukan kepada seluruh kader dan masyarakat untuk tetap menjaga marwah pesantren dan menolak segala bentuk pelecehan terhadap simbol-simbol keagamaan. “Kami berdiri bersama ribuan kiai, nyai, dan santri di seluruh Indonesia dalam menjaga kehormatan pesantren. Kami menegaskan: Pesantren bukan bahan lelucon!”. (*) 


#BoikotTrans7 #PMIILubuklinggau #BelaPesantren #CerdasTanpaMenghina

Komentar

Tampilkan

  • PMII Lubuklinggau Tegaskan Sikap: Pesantren Bukan Bahan Lelucon, Desak Trans7 Minta Maaf Secara Terbuka
  • 0

Terkini Lainnya